Cari Blog Ini

Jumat, 29 September 2017

Pengertian Konflik

Pengertian Konflik
Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja.
Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan dan integrasi yang senantiasa berlangsung. Oleh sebab itu, konflik dan integrasi sosial merupakan gejala yang selalu mengisi setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya konflik dan integrasi adalah adanya persamaan dan perbedaan kepentingan sosial.
Di dalam setiap kehidupan sosial tidak ada satu pun manusia yang memiliki kesamaan yang persis, baik dari unsur etnis, kepentingan, kemauan, kehendak, tujuan dan sebagainya. Dari setiap konflik ada beberapa diantaranya yang dapat diselesaikan, akan tetapi ada juga yang tidak dapat diselesaikan sehingga menimbulkan beberapa aksi kekerasan. Kekerasan merupakan gejala tidak dapat diatasinya akar konflik sehingga menimbulkan  kekerasan  dari  model  kekerasan  yang  terkecil  hingga peperangan.
Istilah konflik” secara etimologis berasal dari bahasa Latin con” yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan.[1]
Pada umumnya istilah konflik sosial mengandung suatu rangkaian fenomena pertentangan dan pertikaian antar pribadi melalui dari konflik kelas sampai pada pertentangan dan peperangan internasional.
Coser mendefinisikan konflik sosial sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status yang langka, kemudian kekuasaan dan sumber-sumber pertentangan dinetralisir atau dilangsungkan atau dieliminir saingannya.[2]
Konfli artiny percekcokan,   perselisihan   da pertentangan. Sedangkan   konflik   sosial   yait pertentangan   antar   anggota   atau masyarakat yang bersifat menyeluruh dikehidupan.[3] Konflik yaitu proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan norma dan nilai yang berlaku.[4]
Dalam  pengertian  lain,  konflik  adalah  merupakan  suatu  proses sosial yang berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok- kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan.[5]
Menurut   lawan konflik   diartika sebaga perjuanga untuk memperoleh  hal-hal  yang  langka  seperti  nilai,  status,  kekuasaan  dan sebagainya dimana tujuan mereka berkonflik itu tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga untk menundukkan pesaingnya. Konflik dapat diartika sebaga bentura kekuatan   da kepentinga antara   satu kelompok dengan kelompok lain dalam proses perebutan sumber2 kemasyarakatan  (ekonomi,  politik,  sosial  dan  budaya)  yang  relatif terbatas.[6]
Dari berbagai pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konflik adalah percekcokan, perselisihan dan pertentangan yang terjadi antar anggota atau masyarakat  dengan  tujuan  untuk  mencapai  sesuatu yang diinginkan dengan cara saling menantang dengan ancaman kekerasan.
konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap   saling   mengancam,   menekan,   hingga   saling   menghancurkan. Konflik  sosial  sesungguhnya merupakan  suatu  proses bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama terhadap hal yang sifatnya terbatas.
Dalam bentuknya yang ekstrem, konflik itu dilangsungkan tidak hanya sekedar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi, akan tetapi jug bertujua sampa ketara pembinasaa eksistensi   orang   atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.




[1] Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial:  Teori,  Aplikasi,  dan  Pemecahannya  (Jakarta:  KencanPrenada  Media Group, 2011), hal 345.
[2] Irving M. Zeitlin, Memahami Kembali Sosiologi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998),hal.156
[3] Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal.587.
[4] Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), hal.99.
[5] J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), hal 68.
[6] Rober lawang Buku   Materi   Poko Penganta Sosiologi (Jakarta:universitas  terbuka 1994).hal.53

Sabtu, 26 Maret 2016

Fingerprint Canggih dan Unik

Mesin Absensi Sidik Jari yang dirancang khusus dengan Teknologi Terdepan saat ini. Mesin ini memiliki kapasitas memory yang besar dan dilengkapi dengan fitur canggih, seperti: USB Flash Disk, Web Server, Schedule Bell, SMS Message, Workcode, Function Key, dll. Mesin ini juga dilengkapi dengan Layar TFT LCD 3 Inch Full Color yang dapat menampilkan Photo Karyawan. Design Casing Belakang Mesin ini dirancang agar dapat menyembunyikan kabel dan panel belakangnya terbuat dari Besi yang sangat kokoh sehingga membuat mesin ini tampak lebih Rapi, Mewah dan Elegan.
namun, kini telah hadir ditengah-tengah kita semua teknik atau lebih gampangnya disebut trik untuk membuat print absen fingerprint tanpa harus absen dan bisa di edit sesuka hati kita
jika ada yang berminat, bisa kontak ke email kami atau hubungi kami
harga terjangkau dan mudah dioperasikan.